Jakarta, Radarflores.com- Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia memberikan apresiasi kepada para bupati dan wali kota yang ikut menyelamatkan Bank NTT.

"Kami menyampaikan apresiasi kepada bupati dan penjabat bupati serta penjabat wali kota yang berkolaborasi dengan penjabat gubernur Ayodhia Kalake yang melakukan amar ma'ruf nahir mungkar untuk menyelamatkan Bank NTT dari kehancuran," ujar Ketua Kompak Indonesia Gabriel Goa dalam keterangan yang diterima awak media, Jumat (10/5/2024).

Sebaliknya, kata dia, bupati dan penjabat bupati yang melakukan perlawanan terhadap penjabat gubernur NTT patut diduga kuat terlibat kredit pinjaman di Bank NTT.  Mereka diduga tersandung kasus korupsi di Bank NTT. 

"Kami mendukung total penjabat gubernur NTT bersama Plt. Dirut Bank NTT beserta jajarannya untuk segera melakukan audit investigatif Bank NTT," katanya.

Gabriel juga mendesak KPK RI segera memproses hukum kasus korupsi MTN 50 miliar dan kredit macet PT Pundi Mas.

Selanjutnya, dia mendukung KPK RI untuk segera melakukan audit investigatif dan memproses hukum bupati dan penjabat bupati yang memiliki kredit dengan Bank NTT tanpa persetujuan DPRD.

Sebelumnya, sebagaimana dilansir Sindonews.com, Kejaksaan Negeri Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), menetapkan Harry Alex Riwu Kaho, mantan manajer cabang; dan P Stev Messakh, manajer Bank NTT Cabang Waingapu, sebagai tersangka.

Keduanya menjadi tersangka dalam kasus pencairan kredit macet PT Ade Agro Industri.

Kredit tersebut juga dinilai bermasalah lantaran tidak tepat peruntukkannya seperti yang disebutkan dalam permohonan pengajuan kredit.

Hingga kini, penyidik Kejaksaan Negeri Waingapu terus menelusuri kejanggalan pencairan kredit tersebut, juga menelusuri lebih dalam keterlibatan keduanya. [RF]