Ruteng, Radarflores.com – Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, menyatakan kesiapannya untuk mendukung program Kementerian Pertanian dalam pembangunan sektor pertanian di NTT.
Melki mengungkapkan apresiasinya terhadap Menteri Pertanian dan jajaran yang responsif dalam mendukung berbagai kebutuhan sektor pertanian di NTT.
"Kami pastikan, dengan dukungan pemerintah pusat, kami akan berkolaborasi untuk menekan kemiskinan. Melalui sektor pertanian, kami berharap kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Kami juga akan memetakan dan mengemasnya dengan perkembangan teknologi yang bisa kami pelajari dari Kementerian Pertanian," ujar Melki kepada wartawan pada Kamis, 6 Februari 2024.
Melki menambahkan, dengan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah, serta dukungan dari Menteri Pertanian, diharapkan sektor pertanian yang telah disepakati sebagai penggerak ekonomi NTT dapat dioptimalkan. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan perubahan dan kesejahteraan bagi masyarakat NTT.
Di sisi lain, Menteri Pertanian Republik Indonesia, Andi Amran Sulaiman, menyampaikan bahwa NTT memiliki potensi pertanian yang sangat besar. NTT sebagai wilayah agraris didominasi oleh sektor pertanian, peternakan, dan perikanan yang mencakup 85 persen dari total sektor ekonomi daerah tersebut.
"Saya melihat ada harapan besar di NTT. Kami yakin potensi yang ada dapat menyelesaikan masalah kemiskinan. Jika sektor pertanian bergerak, maka seluruh sektor ekonomi akan turut bergetar," kata Menteri Amran saat menggelar pertemuan dengan Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, dan Gubernur NTT terpilih, Emanuel Melkiades Laka Lena, Rabu, 5 Februari 2025.
Mentan Amran optimistis bahwa melalui upaya akselerasi bersama, tingkat kemiskinan di NTT dapat ditekan hingga di bawah 10 persen.
Ia juga berharap, hal ini akan berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan dan pengangguran secara nasional.
"Di NTT, tingkat kemiskinan mencapai sekitar 20 persen. Kami menargetkan angka ini turun menjadi di bawah 10 persen, bahkan jika memungkinkan, mencapai maksimal 5 persen dalam lima tahun ke depan," ujar Mentan Amran.
Lebih lanjut, Mentan Amran juga berharap pembangunan sektor pertanian di NTT dapat memberikan kontribusi pada pencapaian swasembada pangan nasional.
Untuk itu, ia mengundang para kepala daerah di NTT untuk bekerja sama dalam merumuskan langkah akselerasi sektor pertanian pada tahun 2025.
"Target kami adalah 188 ribu hektare lahan di NTT yang akan didukung dengan perbaikan saluran irigasi, pompanisasi, traktor, dan sarana-prasarana produksi lainnya pada tahun ini," terang Mentan Amran.
Penjabat Gubernur NTT, Andriko Noto Susanto, dalam kesempatan yang sama, juga memaparkan kontribusi Provinsi NTT dalam mendukung swasembada pangan nasional.
Ia menjelaskan secara rinci potensi yang dimiliki NTT, mulai dari lahan basah dan kering, peternakan modern, hingga tambak garam.
Ia juga menyoroti kontribusi NTT dalam swasembada padi sawah, jagung, dan daging.
"NTT berpotensi besar dalam swasembada pangan, baik itu beras, jagung, daging, maupun garam. Kami telah memaparkan potensi ini kepada Pak Mentan, yang langsung memberikan instruksi untuk segera mematangkan dan mengeksekusi rencana ini secara kolaboratif bersama seluruh pihak terkait," ungkap Andriko.
Selain itu, Andriko menambahkan bahwa telah disepakati bersama dengan Menteri Amran untuk fokus pada 188 ribu hektare lahan tahun ini, dengan target utama menyelesaikan padi sawah.
Meskipun ada potensi untuk mencetak sawah baru, hal tersebut akan dibahas lebih lanjut di tahun-tahun berikutnya.
Dengan langkah-langkah strategis dan kolaborasi yang erat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat, diharapkan sektor pertanian NTT dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi besar dalam mewujudkan swasembada pangan nasional serta pengurangan kemiskinan.
Penulis: Isno Baco