Ruteng, Radarflores.com - Lembaga Koalisi Masyarakat Pemberantasan Korupsi (Kompak) Indonesia mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai segera menangkap Kepala Desa (Kades) Perak Yohanes Amat yang diduga maling dana desa (DD) untuk anggaran tahun 2023.

"Kades Perak itu jelas maling Dana Desa, karena ada beberapa item proyek fisik yang sudah dianggarkan tahun 2023 tapi dia tidak kerjakan dan itu fakta yang ditemukan di lapangan," tegas Ketua Kompak Indonesia Gabriel Goa saat dihubungi wartawan pada Jumat (7/6/2024).

Ulah Kades seperti ini menurut dia, tidak boleh dibiarkan. Sebab kalau dibiarkan maka pembangunan Desa Perak ke depannya bakal hancur.

Gabriel juga meminta Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Manggarai Yos Jehalut segera memanggil Kades Perak yang diduga kuat maling Dana Desa tahun anggaran 2023.

Kadis PMD harus memerintahkan Kades Yohanes Amat segera menyelesaikan semua proyek fisik yang sudah dianggarkan tahun lalu.

Diberitakan sebelumnya warga Desa Perak, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) membeberkan sejumlah proyek fisik yang tak kunjung diselesaikan pada tahun anggaran 2023.

Padahal, pemerintah desa telah mengucurkan dana ratusan juta untuk sejumlah proyek yang dikerjakan pada tahun anggaran 2023 pada tiga dusun di Desa Perak.

Warga desa yang meminta namanya tidak disebutkan membeberkan sejumlah proyek tersebut, masing-masing; dua proyek rehabilitasi jalan setapak di dua dusun yakni, Dusun Perak dan Dusun Ringkas pada tahun 2023 dengan total pagu anggaran sebesar Rp11 Juta.

"Kedua proyek rehab jalan setapak tersebut hingga saat ini tak kunjung dikerjakan sama sekali," jelasnya kepada Radarflores.com, Senin (4/6/2024).

Selain rehab kedua jalan setapak tersebut, dia juga menjelaskan, proyek drainase di SDI Perak pada tahun 2023 dengan total anggaran sebesar Rp99.400.000 tak kunjung diselesaikan.

"Sempat kerja sekitar lima puluh meter, lima puluh meter sisanya mereka tidak kerja, kan saat penetapannya itu panjang seratus meter dan ada Tembok Penahanan Tanah (TPT). TPT mereka tidak kerja sama sekali," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, dia juga menjelaskan proyek air minum di Dusun Perak, di mana proyek tersebut, kata dia, pagunya sebesar Rp50.000.000. Namun, penyerapan dari keseluruhan pagu tersebut hanya Rp22.000.000.

"Sisanya tidak tau entah kemana. Namun, dalam laporannya sudah terpakai semua," pungkasnya.

Selain beberapa proyek tersebut, kata dia, masih banyak kejanggalan lain seperti pengadaan alat dapur kantor desa sebesar Rp9.000.000. Namun, kata dia, hingga saat ini pihaknya tidak melihat barang-barang tersebut.

"Masih banyak kalau mau bongkar, ada lagi tu, tahun 2023 juga ada anggaran sebesar tiga juta rupiah untuk kirim kontingen ke Kecamatan. Namun, faktanya tidak kirim, dalam laporan akhir juga itu ada, ada tiga Program Bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Dusun Watu Lencung  yang telah mengeluarkan Surat Kontrak (SK) tidak dikerjakan hingga saat ini," terangnya.

Diberitakan media ini sebelumnya, Kepala Desa Perak Yohanes Amat siap menyelesaikan proyek tahun anggaran 2023 tersebut dengan menggunakan dana pribadi

"Saya siap kerja dengan menggunakan dana pribadi," katanya kepada Radarflores.com.

Untuk diketahui, pantauan media ini di lokasi sejumlah proyek tersebut seperti, drainase di SDI Perak tidak ada Tempat Penahan Tanah (TPT). Selain itu, volume pekerjaan drainase hanya dikerjakan sekitar lima puluh meter.

Sementara rehab dua jalan setapak di Dusun Ringkas dan Dusun Perak tidak dikerjakan sama sekali.

Penulis: Isno Baco