Ruteng, Radarflores.com - Aset koperasi simpan pinjam (KSP) Credit Union Florette 46.3 miliar rupiah.
Ketua KSP CU Florette Florianus Kampul mengatakan, awal pendiriannya koperasi itu hanya berjumlah 20 orang anggota.
"Namun hingga hari ini anggota kita sudah mencapai 7.980 orang dengan aset 46.3 miliar rupiah," kata Flori saat peresmian kantor baru KSP Credit Union Florette di jalan Nuri, Nekang, kelurahan Watu, Kecamatan Langke kabupaten Manggarai, Jumat (01/12/2023).
Flori menambahkan, kantor KSP Credit Union Florette dibangun karena mempertimbangkan kondisi kantor lama yang tidak representatif lagi untuk melayani anggota, di mana bangunannya kecil sehingga terkesan sempit untuk digunakan oleh manajemen dan badan pengurus, pengawas.
Dari situasi ini, para pengurus lama dan baru KSP CU Florette serta para pendiri pada tahun 2022 sepakat untuk membangun kantor baru yang lebih besar untuk dapat melaksanakan pertemuan-pertemuan, menyimpan arsip-arsip kantor dan juga melayani kegiatan harian dari bagian manajemen.
"Pembangunan kantor ini, tidak mengganggu pelayanan keuangan terhadap anggota dan pendanaan pembanguan kantor ini berasal dari swadaya anggota sebesar 225 ribu rupiah per anggota," bebernya.
Sementara itu, Bupati Manggarai Herybertus G.L Nabit dalam sambutannya mengatakan, ia datang meresmikan kantor baru KSP CU Florette sekaligus datang untuk mengingatkan supaya Florette makin mawas diri. Sebab menurut dia, KSP CU Florette sudah masuk periode mapan.
"Biasanya kalau mapan tenang-tenang mendayung, administrasi semakin banyak, dan anggota merasa semakin jauh. Tidak untuk terlalu waspada juga ini hanya sekedar mengingatkan. Sebagai Pemerintah," ujar Hery Nabit saat peresmian kantor baru KSP Credit Union Florette.
Orang nomor 1 di Manggarai itu berharap supaya pelayanan Koperasi Kredit CU Florette semakin luas. Makin luas dalam cakupan orang maupun makin luas dalam pengertian pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat terutama anggota.
“Dengan ini kebutuhannya makin beragam, makin tinggi jumlahnya, dan makin beragam jenisnya, dalam situasi, di mana masyarakat berkembang dengan sangat cepat,” katanya.
Menurut Bupati Hery, saat ini masyarakat ingn yang gampang-gampang, apalagi kalau datang dari generasi usia 40-an tahun.
Berbeda dengan generasi di atas umur terebut mungkin agak tahu sedikit harus merasakan ada sulitnya, ada susahnya.
Ia berharap generasi umur 40-an tahun ke bawah kalau bisa tidak ada yang sulit.
"Kalau ada sulit pertanyaan kenapa ada sulit bukan bagaimana mengatasi kesulitan. Itulah masyarakat yang kita layani dan kita hadapi hari ini," kata Hery Nabit.
Ia berharap pula kantor baru itu juga membawa semangat adaptasi yang baru. Seluruh pengurus Florette Hery sendiri memberi satu tantangan penting.
“Saya minta koperasi-koperasi kredit di Manggarai termasuk Koperasi Kredit Florette menjangkau generasi X (40-56 tahun) dan Z (generasi umur 20 - 30-an tahun) diajak untuk masuk menjadi anggota Koperasi Kredit,” katanya.
Tidak hanya itu, Hery juga berharap koperasi-koperasi kredit sudah mempelajari cara-cara beradaptasi dan bagaimana untuk menarik generasi-generasi X dan Z. Sebab mereka punya potensi, banyak yang menjalankan bisnis online, serta punya potensi pendapatan.
Sementara Ino Peni, salah satu Pendiri KSP CU Florette di hadapan undangan menceritakan sedikit tentang sejarah lahirnya KSP CU Florette. Dalam brosur KSP CU Florette berdiri 19 agustus 2001.
Sebenarnya, ada dua tahapan dalam mendirikan KSP CU Florette, yaitu ada formal dan non formal. Secara formal KSP CU Florette didirikan 19 Agustus 2001 oleh kurang lebih 40 orang tetapi yang memenuhi syarat keanggotaan yang ditunjukkan dengan menyetor kewajiban modal awal yang disebut sebagai simpanan pokok dan uang pangkal hanya 20 orang dan data ini yang dipakai untuk mengurus pendirian koperasi Florette secara formal.
Lebih jauh dia menjelaskan bahwa secara non formal Florette hadir merupakan buah dari kunjungan seorang pengurus INKOPDIT, namanya Trisna Ansari, dia motivator CU di Indonesia. Tahun 2001 sekitar bulan Maret dia datang ke ruteng untuk men diskusi pengembangan Koperasi Kredit Jalur Paroki bersama PSE Keuskupan Ruteng ketika itu Ketua PSE-nya adalah Romo Simon Nama, Pr.
“Kemudian di sela-sela kunjungannya itu, dia mampir di kantor Pra-BK3D (Pra-Puskopdit) Manggarai. Satu penggerak kredit union, namanya Matias Bandur, asal kampung tenda, dia lama menjadi guru di Ende, berjiwa koperasi kredit diajak untuk berdiskusi dengan Krisnan di kantor LSM Sinar Mulia. Pada pertemuan informal itu, kami didorong untuk membentuk CU Florette oleh almarhum Trisnan Ansari, pengurus dari Induk Koperasi Indonesia," cerita Ino.
Krisnan kala itu, lanjut Ino, berpandangan bahwa sangat dibutuhkan oleh Puskopdit Manggarai adanya satu primer yang bisa dijadikan contoh atau laboratorium sekaligus semacam pilot project-nya Puskopdit untuk mengujicoba berbagai produk simpanan yang harus dikembangkan ke primer-primer lain.
Kebetulan saat itu, cerita ino kemudian, almarhum Mateus Ngarut, ketua Puskopdit dan saya manajernya atas dorongan Doktor Tobi Mutis bahkan beliau menggaji saya sebagai manager selama dua tahun. Atas dorongan Pa Krisnan di kantor LSM Sinar Mulia, saya dan Almarhum Mateus Ngarut punya gagasan untuk membentuk Koperasi Primer Florette.
Lalu kami bertiga mengundang bapak-papak yang sekarang menjadi pendiri, mereka adalah Bapak Aleks Makur, Jon Sakir, Frans Takung, Ibu Rostan Mutis, Bapa Sil dan Pa Alfred termasuk almarhum Ambros Janggat untuk berdiskusi tentang gagasan kami ini dan ternyata semua sepakat.
Kemudian, jelas ino, kami mulai jalankan koperasi ini, pada 19 Agustus 2001 tetapi diawali dengan pendidikan, rupanya bapak Matias salah satu pendiri membawa kebiasaan dari Ende, dia tegas menjalankan salah satu prinsip dalam koperasi kredit, yaitu pendidikan.
"Baginya koperasi kredit harus dimulai dari, berkembang, dikontrol dan tergantung pada pendidikan," ujarnya.
Penyandang disabilitas netra
Rodulfus Gon Herdis, salah satu anggota, KSP CU Florette yang bergabung ke dalam kelompok usaha dan bisnis inklusi (KUBIK) dihadapan undangan yang hadir pada acara peresmian kantor baru tersebut menyampaikan apresiasi terhadap KSP CU Florette karena pelayanannya sangat baik, khususnya terhadap 25 orang penyandang disabilitas yang bergabung dalam program KUBIK.
"Koperasi ini, telah memenuhi hak kami sebagai warga negara untuk bisa menjadi anggota koperasi kredit agar dapat menyimpan uang dan meminjam modal usaha," kata Rudolfus saat dijumpai wartawan.
Sekali lagi, atas nama para penyandang disabilitas menyampaikan terima kasih kepada KSP CU Florette yang sudah menjadi lembaga keuangan non-bank yang inklusif di Manggarai Raya.
Penulis: Isno Baco