Ruteng, Radarflores.com - Pasangan nomor urut satu calon gubernur dan calon wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanis Fransiskus Lema dengan Jane Natalia Suryanto (Ansy-Jane) sumbang Rp250 juta untuk korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur.

Uang itu diserahkan langsung oleh Ansy-Jane, kepada panitia konser amal untuk korban Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, di Lapangan Oemanu, Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) pada Senin (18/11/2024) malam.

Penyerahan uang Rp250 juta itu disambut tepuk tangan meriah oleh ribuan massa yang hadir dalam konser amal tersebut.

"Ansy-Jane memang terbaik, layak jadi bapak dan ibu untuk semua masyarakat NTT," teriak warga yang hadir konser amal itu.

Sementara sebelumnya Calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) nomor urut satu Yohanis Fransiskus Lema atau yang lebih dikenal sebagai Ansy Lema mengunjungi korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di kamp pengungsian di Waigete Kabupaten Sikka pada Rabu (13/11/2024) malam lalu.

Korban erupsi di kamp pengungsian tersebut berjumlah 630 jiwa dan diperkirakan akan terus bertambah. Para korban tersebut berasal dari lima desa di Kecamatan Talibura yang merupakan wilayah terparah di Kabupaten Sikka yang terkena dampak erupsi Gunung Lewotobi. Kelima desa tersebut adalah Desa Kringa, Desa Hikong, Desa Timutawa, Desa Ojan, dan Desa Udak Dueng.

Dalam kunjungan tersebut, Politisi PDI Perjuangan itu membawa sejumlah bantuan kemanusiaan bagi para korban. Bantuan-bantuan tersebut terdiri dari sembako, peralatan mandi, peralatan khusus bayi dan perempuan, tempat penampungan air seperti ember dan gayung, masker, dan lain sebagainya.

"Jadi kami sudah berusaha untuk cari tahu bahwa penampungan air di sini susah. Karena itu, kami bawa ember dan gayung. Selain itu ada bantuan lainnya seperti sembako, peralatan khusus bayi dan perempuan, dan masih banyak lagi. Ini adalah wujud perhatian, simpati dan kepedulian kami," ujar Alumni Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) itu.

Dalam aksi kemanusiaannya itu, Mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI  tersebut mendatangi setiap tenda pengungsian yang ada untuk menyapa, memberikan penguatan, dan mendengar secara langsung kebutuhan apa saja yang saat ini masih sangat dibutuhkan oleh para korban.

Kepada para korban erupsi, pria berdarah Ende-Belu itu mengungkapkan rasa empati yang mendalam. Dirinya menyampaikan bahwa saat ini sebagai manusia yang beriman, hal yang dapat dilakukan adalah memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa agar senantiasa mendapatkan perlindungan dan musibah ini dapat cepat berlalu.

Pria kelahiran Kota Kupang itu menceritakan pengalaman serupa yang pernah dialaminya kala bencana alam gempa bumi dan tsunami yang menimpa Flores pada tahun 1992. Karena itu, dirinya dapat mengalami perasaan senasib dan sepenanggungan terhadap para korban bencana erupsi gunung Lewotobi.

"Kita berdoa biar Tuhan yang atur, Tuhan gerakkan hati banyak orang untuk bantu. Saya yakin pasti akan ada banyak orang yang bantu. Saya dulu juga pernah merasakan ini waktu gempa dan tsunami tahun 1992. Waktu itu saya tidur hanya beratapkan langit," jelasnya. [RF]